Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?

Ilustrasi Kegiatan Pembelajaran

Apa itu kurikulum? Kurikulum dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar murid. Bagi guru, kurikulum berfungsi untuk memandu dalam proses belajar murid. Dengan demikian, muridlah yang menjadi acuan utama dari kurikulum itu sendiri. 

Guru harus menyadari bahwa murid hidup di zaman yang sangat jauh berbeda dibandingkan dengan zaman sewaktu guru masih berstatus sebagai murid. Dulu, guru merupakan satu-satunya sumber belajar di kelas. Saat ingin mencari informasi di luar buku paket, biasanya kita pergi ke perpustakaan untuk mencari buku rujukan yang kita perlukan. Saat mengumpulkan tugas pun, kita harus menyerahkan secara langsung kepada guru. Cita-cita murid pada zaman dulu pun tidak jauh-jauh dari seputar menjadi dokter, perawat, tentara, polisi, atau guru.

Bagaimana dengan murid sekarang? Pada umumnya mereka merupakan generasi Z dan generasi alpha yang merupakan digital native. Digital native dapat diartikan sebagai generasi yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan di tengah-tengah teknologi digital atau di arus teknologi yang mengalir deras. Beberapa hal yang mudah ditemukan dari generasi ini di bidang pendidikan adalah mereka dengan mudah mendapatkan beragam informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber di internet. Guru bukan lagi satu-satunya tempat bertanya. Mungkin mereka lebih sering bertanya kepada “Mbah Google” dibanding kepada gurunya. Saat mengumpulkan tugas pun tidak harus bertatap muka secara langsung dengan guru karena mereka dapat mengirimkan tugas melalui LMS, surat elektronik, bahkan media sosial. Cita-cita mereka pun berbeda dengan cita-cita para murid pada zaman dulu. Sekarang anak-anak sudah banyak yang bercita-cita menjadi youtuber, ilustrator, animator, ahli data, dan sebagainya.

Dengan demikian, seyogyanya para pendidik memikirkan bagaimana cara para murid zaman sekarang mereka belajar? Keterampilan dan kompetensi apa yang dibutuhkan murid untuk berkontribusi di kehidupan saat ini? Kurikulum apa yang semestinya digunakan?

Seperti yang sudah dituliskan di atas, kurikulum dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar murid. Beberapa negara mengklasifikasikan komponen kurikulum menjadi tiga bagian, yaitu tujuan pembelajaran/konten, panduan pedagogi, dan panduan asesmen.

Peran dan fungsi kurikulum adalah untuk :

  1. Mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan dengan masa kini;
  2. Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan;
  3. Menilai dan memilih sesuatu yang relevan atau kontekstual sebagai kontrol sosial.

Kurikulum yang Baik adalah Kurikulum yang Sesuai dengan Perkembangan Zaman”

Pada pembelajaran paradigma baru, pembelajaran dipastikan berpusat kepada murid. Pembelajaran bukanlah perkara sedikit atau banyaknya konten yang dipelajari oleh siswa, tetapi lebih menitikberatkan kepada kompetensi dan materi esensial yang bermakna. Perubahan iklim global, teknologi digital, industri multinasional, dan transformasi budaya merupakan beberapa isu terkini yang banyak dibicarakan oleh masyarakat dunia. Hal tersebut semakin menunjukkan bahwa dunia sudah sangat berubah dan menuntut satuan pendidikan untuk menyiapkan kurikulum yang dapat membantu para murid untuk menghadapi situasi dunia yang penuh dengan tantangan. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, kurikulum haruslah dinamis dan terus diadaptasi agar sesuai dengan konteks dan karakteristik murid sehingga dapat membangun kompetensi yang mereka butuhkan di masa kini dan masa depan.

Menurut Ki Hadjar Dewantara, maksud pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat. Hal itulah yang membuat kurikulum harus terus diadaptasi agar sesuai dengan kebutuhan para murid. 

“It Takes a Village to Raise a Child”

Pepatah mengatakan “It Takes a Village to Raise a Child” yang secara harfiah berarti “Butuh Seluruh Desa untuk Membesarkan Seorang Anak.” Hal ini memiliki arti bahwa semua pihak harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar serta kepentingan murid sebagai rujukan pengembangan kurikulum, karena sejatinya kurikulum dirancang untuk murid. Agar kurikulum berfungsi maksimal, harus ada kolaborasi yang optimal di antara orang tua, masyarakat, dan sekolah.

Pendidikan anak-anak bukan semata tanggung jawab salah satu pihak saja, tetapi pendidikan anak-anak merupakan tanggung jawab kita semua, para orang tua, masyarakat, dan tentu saja para guru. Semoga kita, para guru, dapat terus membersamai murid-murid tercinta untuk menyiapkan bekal yang mereka butuhkan demi menghadapi kehidupan di zaman sekarang.

15 tanggapan pada “Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?”

  1. Betul sekali karakteristik kemampuan guru dan peranannya era sekarang sudah berbeda berbeda jika dibandingkan dengan masa lalu

  2. Ulasan yang sangat menarik…perubahan kurikulum diperlukan untuk menjawab tantangan perubahan global dan dalam implementasinya perlu kolaborasi semua pihak karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama…. Keren ulasannya Mrs. Ika Wulan YI, S. Si….

  3. Terima kasih sharingnya. Saya menjadi lebih paham mengapa kurikulum harus dinamis dan adaptif.

  4. Okeh banget,kolaborasi dapat dilakukan dengan seluruh pihak yang terlibat dalam pendidikan anak dalam rangka mewujudkan karakter unggul dan budaya prestasi terhadap anak.Tiga pihak yang paling penting dalam membentuk karakter tersebut tenaga pendidik,keluarga dan masyarakat sebagai tripusat pendidikan perlu dilakukan kolaborasi secara optimal. Namun pendidikan dapat terjadi di luar sekolah antara anak,orang tua,pendidik,media dan lingkungan sekolah.

  5. Teru kasih, ini adalah pencerahan yang luar biasa dan menginspirasi, memang betul kita sebagai pendidik harus menuntun murid sesuai kondisi jaman dan tempat, di abad 2.1 keterpilan hidup yang dibutuhkan berbeda dengan jaman sebelumnya agar MPU beradaptasi dengan perkembangan abad 21.

    1. Setuju sekali bu dengan kalimat “Kurikulum yang Baik adalah Kurikulum yang Sesuai dengan Perkembangan Zaman”, tentunya partner guru yang terpenting dalam mendidik adalah orangtua, sehingga orangtua pun perlu memahami kurikulum yang ada agar dapat mendukung, memberikan fasilitas juga arahan yang baik dalam menunjang pendidikan anak yang lebih baik. Terimakasih Ibu Ika Wulan telah menginspirasi.

  6. Terimakasih ilmu nya Bu…betul sekali bahwa perkembangan zaman sangat mewarnai kondisi pendidikan pada saat itu. Guru dituntut untuk terus dapat mengimbangi kebutuhan siswanya. Terus berkarya Bu Ika👍

  7. Betul sekali kurikulum harus mengikuti perkembangan jaman ,supaya murid lebih kreatif dalam menghadapi kehidupan

  8. Masyaa Allah tabaarakallah, pemaparan yg sangat jelas dan logis. Bukankah tugas kita untuk menyiapkan para murid menghadapi zaman yang baru ? zaman yang mungkin sama sekali berbeda dengan zaman kita. Oleh karena itu sangat setuju kalau kurikulum itu haruslah bersifat dinamis. Semangat terus Bu Ika, terus berkarya👍👍👍

  9. Setuju, semoga dengan kurikulum mengikuti jaman pendidikn Indonesia semakin maju dan semakin menciptakan ilmuan ilmuan yang bermanfaat bagi Nusa bangsa dan negara.. aamiin

  10. Sepakat… Kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman diharapkan dapat membersamai murid dalam proses pembentukan karakter dan peningkatan ilmu.

  11. Sepakat dengan kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman. Pembelajaran berpusat pada siswa dengan pembentukan karakter sesuai dengan usia perkembangan. Guru pun harus berpedomanpada belajar sepanjang hayat sehingga terus mengupdate kemampuannya mengimbangi perkembangan zaman.

  12. Benar sekali bahwa kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan tuntutan zaman,untuk itu kita sebagai pendidik harus bisa mengikuti perubahan kurikulum agar anak didik kita bisa mengikuti perubahan sesuai dengan tuntutan zaman.

Tinggalkan Balasan